--My Life Is Adventure--


Ready to start

Sabtu, 21 April 2012

Note

Malam ini.. seperti biasa hati menggalau hahahaha
Membaca suatu hal yang sangat tidak mementingkan perasaan itu benar2 menyiksa. Saya beranikan diri mengirim sebuah blackberry messanger ke dia. Isinya tentang bagaimana sy tidak menerima perlakuan tidak adil antara saya dengan wanita-wanita lain dikehidupannya tidak termasuk ibu, adek, kakak dan keluarga lain. Teman-teman dekat maksudnya. Hal yang wajar sy menuntut hal itu. Sy tidak menuntut diperlakukan layaknya Putri Raja dan Nomor 1. Hanya meminta untuk sedikit menghargai apa yang sudah saya kasih selama ini.
Kalimat per kalimat kubaca dengan jelas. Kata demi kata pun ku ketik membalas dan melontarkan apa yang akan dan sangat ingin saya katakan. Dia bilang “ katakan apa yang ingin kamu katakan” , “lontarkan apa yang kamu rasa kamu tidak suka”. Saya mengatakan semua. Saya mengetik semua dengan rapih dengan sedkit lebih menekan qwerty hp. Artinya dengan sedikit emosi. Wajar saya mempertanyakan apa yang menurut saya mengganjal.
Dulu keegoisan sangat mendominasi. Dulu yang saya mau awal dan akhir tetap seperti awalnya. Dulu sy beranggapan urusan belakangan ketika jalan mmg tidak searah. Ternyata dibalik pemikiran bodoh itu banyak hal lain yang sangat lebih harus diutamakan. Ketika saya tidak bisa ikhlas dari sekarang bagaimana saya harus mengikhlaskan tiba-tiba hati yang kelak akan tersakiti kalo mmg seharusnya tidak sejalan dan selamanya?? 1 hal yang buat mata saya terbuka dan lebih menerima dengan lapang dada keputusan apapun yang akan terjadi kelak. Kalimat itu. Kalimat yang dia kirimkan. Menyatakan kesimpulan tidak ada yang bisa dipaksakan. Tuhan yang maha esa berkehendak maka terjadilah. Kun Fayakun.
“suatu saat (…) dan itu bukan kamu (…)” sebuah petikan yang buat tangan melemas dan perut ngilu. Hahahaha. Ya ya ya bukan hal penting membahas itu.
Susah mengikhlaskan apa yang selama ini sudah kita miliki secara mendalam untuk diberikan ke orang lain. Barang saja susah diikhlaskan apalgi perasaan. Kenapa Tuhan tidak menciptakan lelaki yang berfikir menggunakan perasaan? Apakah ketemu dengan pemilik hati terakhir harus dipertemukan dengan orang yang salah dulu? Semuanya membingungkan. Saya bingung semua juga bingung. Entahlah. Hadapi semua dengan lapang dada walaupun saya harus melalui jalan setapak kini dan entah sampai kapan sendirian buatku itu hanya sebuah pelajaran berharga yang tidak mungkin dilakukan lagi. Biarkan waktu mempertemukanku dengan orang yang tepat yang akan ada di saat sy butuh, melindungi dikala takut, mengenggam tanganku erat, memeluk dikala sedih, merangkul dikala salah dan menjadi imam buat keluargaku. AMIN. Jika org itu bukan dia. Temukan dia dengan orang yang juga tepat sesuai apa yang dia mau. AMIN YA RABBAL ALAMIN