--My Life Is Adventure--


Ready to start

Rabu, 15 Agustus 2012

Hana Tajima Simpson - Fshion Designer of Hijab (Keindahan dalam Islam!)


Gadis muda, enerjik, trendy, modis, dan inspiratif dalam busana-busana muslimah. Sosok Hana pun telah menghias sejumlah media di Inggris dan Brazil. Hana yang dikenal sebagai seorang desaigner membuat kejutan lewat produk berlabel Maysaa. Produk yang telah dilempar ke pasaran dunia itu berupa jilbab bergaya layers (bertumpuk). Melalui label itu, Hana mencoba memperkenalkan gaya berbusana yang trendi, namun tetap sesuai dengan syariat Islam di kalangan Muslimah. Kepopuleran Hana baik di dunia mode di Eropa maupun di Asia bukan saja karena desain-desain bajunya yang 'gaul' dan telah menjadi trendsetter dunia. nama perempuan blasteran Jepang-Inggris itu dikenal karena gaya berjilbabnya yang unik dan lebih casual. Tapi juga kisah perjalanannya sebagai ABG yang memutuskan memeluk Islam di usianya yang masih sangat belia.
Hana Tajima Simpson dikenal sebagai sebagai seorang perancang busana Inggris yang terkenal. Ayahnya berasal dari Jepang dan ibunya berkebangsaan Inggris. Hana dan keluarganya tinggal di London.
Cerita masuk Islam-nya Hana, bukan saja mengejutkan keluarganya, tapi juga kerabat dan teman-temannya di London yang dikenal dekat dunia pergaulan bebas dan kehidupan malam. Hana memilih Islam di saat baru menginjak bangku kuliah di usia 17 tahun.
Sebelumnya, Hana adalah seorang Kristiani. Kedua orangtuanya bukanlah orang yang relijius tetapi mereka sangat menghargai perbedaan. Hana tidak menyukai gaya hidup remaja Inggris yang suka pesta dan tidak jauh dari pergaulan bebas. Hana lebih menyukai mempelajari filsafat terutama filsafat Islam.
"Semakin banyak saya membaca, semakin saya  menemukan diri saya setuju dengan ide-ide Islam," ujarnya. Namun saat itu ia masih tidak ingin menjadi Muslim. "Hingga tiba di  suatu titik di mana saya tidak bisa mengatakan tidak pada diri saya tentang kebenaran agama ini, maka saya bersyahadat," ujarnya.
Kecintaannya pada filsafat mengantarkannya bertemu dengan filsafat Islam. Berawal dari inilah Hana mulai belajar Islam. Semakin banyak mempelajari Islam, dia semakin yakin agama ini adalah agama yang benar. Dia merasa bahwa Islam adalah agama yang sangat menghormati perempuan. Dia juga setuju dengan ajaran-ajaran Islam, terutama tentang kewajiban muslimah berjilbab. Hana pergi bersyahadat dengan diantar sang adik yang berprofesi sebagai seorang fotografer.
Tekad kuat Hana untuk ber-Islam dibuktikannya dengan langsung mengenakan jilbab pada hari dirinya bersyahadat. Namun, Hana menyayangkan jilbab yang dikenakan kebanyakan muslimah saat itu sangat tidak modis dan cenderung kaku. Sehingga sering menimbulkan mispersepsi di kalangan non-muslim tentang jilbab.
Menurutnya, jilbab sebagai pakaian yang diwajibkan Islam atau muslimah sebanarnya bisa disesuaikan dengan perkembangan agar menyenangkan bila dilihat dan kaum muslimah pun tidak merasa kuno mengenakannya.
Dari pengalaman inilah Hana lalu merancang beragam desain busana muslimah trendi dan modis bagi kaum perempuan Islam. Saat ini dia banyak merancang busana muslimah dengan label 'Maysaa'. Rancangan busananya simpel dan mengikuti tren tetapi tetap syar'i. Ini menyebabkan busana rancangannya banyak digemari oleh muslimah di berbagai negara. Tidak hanya itu, busana muslim rancangannya juga kerap diulas majalah mode di London.
Karya-karya Hana juga banyak mengilhami desain-desain busana muslimah di Indonesia. Sebaliknya, model-model busana muslimah Indonesia diakuinya juga banyak mengilhami desain karyanya.

More photo of @hana_tajima (twitter) - Hana Tajima Simpson







Sabtu, 21 April 2012

Note

Malam ini.. seperti biasa hati menggalau hahahaha
Membaca suatu hal yang sangat tidak mementingkan perasaan itu benar2 menyiksa. Saya beranikan diri mengirim sebuah blackberry messanger ke dia. Isinya tentang bagaimana sy tidak menerima perlakuan tidak adil antara saya dengan wanita-wanita lain dikehidupannya tidak termasuk ibu, adek, kakak dan keluarga lain. Teman-teman dekat maksudnya. Hal yang wajar sy menuntut hal itu. Sy tidak menuntut diperlakukan layaknya Putri Raja dan Nomor 1. Hanya meminta untuk sedikit menghargai apa yang sudah saya kasih selama ini.
Kalimat per kalimat kubaca dengan jelas. Kata demi kata pun ku ketik membalas dan melontarkan apa yang akan dan sangat ingin saya katakan. Dia bilang “ katakan apa yang ingin kamu katakan” , “lontarkan apa yang kamu rasa kamu tidak suka”. Saya mengatakan semua. Saya mengetik semua dengan rapih dengan sedkit lebih menekan qwerty hp. Artinya dengan sedikit emosi. Wajar saya mempertanyakan apa yang menurut saya mengganjal.
Dulu keegoisan sangat mendominasi. Dulu yang saya mau awal dan akhir tetap seperti awalnya. Dulu sy beranggapan urusan belakangan ketika jalan mmg tidak searah. Ternyata dibalik pemikiran bodoh itu banyak hal lain yang sangat lebih harus diutamakan. Ketika saya tidak bisa ikhlas dari sekarang bagaimana saya harus mengikhlaskan tiba-tiba hati yang kelak akan tersakiti kalo mmg seharusnya tidak sejalan dan selamanya?? 1 hal yang buat mata saya terbuka dan lebih menerima dengan lapang dada keputusan apapun yang akan terjadi kelak. Kalimat itu. Kalimat yang dia kirimkan. Menyatakan kesimpulan tidak ada yang bisa dipaksakan. Tuhan yang maha esa berkehendak maka terjadilah. Kun Fayakun.
“suatu saat (…) dan itu bukan kamu (…)” sebuah petikan yang buat tangan melemas dan perut ngilu. Hahahaha. Ya ya ya bukan hal penting membahas itu.
Susah mengikhlaskan apa yang selama ini sudah kita miliki secara mendalam untuk diberikan ke orang lain. Barang saja susah diikhlaskan apalgi perasaan. Kenapa Tuhan tidak menciptakan lelaki yang berfikir menggunakan perasaan? Apakah ketemu dengan pemilik hati terakhir harus dipertemukan dengan orang yang salah dulu? Semuanya membingungkan. Saya bingung semua juga bingung. Entahlah. Hadapi semua dengan lapang dada walaupun saya harus melalui jalan setapak kini dan entah sampai kapan sendirian buatku itu hanya sebuah pelajaran berharga yang tidak mungkin dilakukan lagi. Biarkan waktu mempertemukanku dengan orang yang tepat yang akan ada di saat sy butuh, melindungi dikala takut, mengenggam tanganku erat, memeluk dikala sedih, merangkul dikala salah dan menjadi imam buat keluargaku. AMIN. Jika org itu bukan dia. Temukan dia dengan orang yang juga tepat sesuai apa yang dia mau. AMIN YA RABBAL ALAMIN

Kamis, 01 Maret 2012

2 Maret 2012


Komitmen "BOSAN" pernah gw frontalin melalui SMS ke dia. Gw sadar suatu saat kt bakal dikasih cobaaan mau itu bosan, orang ketiga dan lain-lain. tergantung bagaimana kita menghadapinya begitupun hasil yang akan kita petik. gw kalo bosan cenderung gag bakal bertahan. makanya gw mau klo kt berkomitmen gag saling menjauh kalo satu sama lain bosan. lain hal sama apa yang terjadi sekarang. kita jauuuuuuuuuuuuuuhhh sekarang. tau deh salah gw apa. di umur hubungan yang gag pendek sayang kalo semuanya berakhir. kita udah jauh melangkah. kita lg ada di rel yang gag sama tp 1 tujuan. entah nantinya kita bakal bertubrukan, jalan beriringan atau malah saling menjauh dan melanggar batas.
perubahan itu emang wajar. yang gag wajar kalo itu udah jadi kebiasaan yang udah disepakati dari dulu tapi malah diprotes pas waktu kita udah lama. kesannya udah gag mau ngejalanin tapi maksa yakinin hati buat tetap stay.
gw pernah SMS kaya gini "aku bakal tetap bertahan sampai kapanpun dan bagaimanapun aku juga harap kamu kaya gitu" kurang lebih seperti itulah isinya. gw kalo mengucap sesuatu gag pernah main2. gw udah sering disakitin tapi kali ini benar2 sakiiiittt. gw selalu aja doa supaya gw diberi kesabaran lebih. jangan sampai kesabaran gw abis dan gw cuma sia-siain apa yang udah gw korbanin. dia udah jadi sebagian dari jiwa gw. kalopun suatu saat gw ninggalin dia ato dia ninggalin gw entah itu karna kt gag jodoh ato apapun itu yakin aja kalo gw udah GILA krna gw msti hidup dngan separuh jiwa yang dia bawa pergi. dan gw slalu bilang gw ikhlas kok. kalo mmg itu yang terjadi mau di apain. dan kalo suatu saat gw pergi yakin itu keputusan gag real dari gw. mungkin terpaksa ato gw lagi dihipnotis kalii hhaa
Intinya dia udah pernah jadi orang paling berarti di hidup gw dan itu bakal selamanya tetap seperti itu. keep stay for you my aby :) happy 11 month...

Senin, 26 Desember 2011

Laporan praktikum percobaan kesetimbangan


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
 “Kesetimbangan”
Oleh:
Nama                  : ROSITA
Nim                      : 11.01.023  
Kelompok           : Sembilan


LABORATORIUM KIMIA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2011


BAB I
PENDAHULUAN
I.1  Latar Belakang
Keadaan setimbang merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama.
Pengetahuan mengenai kesetimbangan kimia ini sangat diperlukan dibidang farmasi (obat-obatan), misalnya banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH yang stabil atau setimbang.
Pergeseran kesetimbangan akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau dengan kata lain hilang sama sekali. Sebagai contoh untuk obat suntik, pH obat-obatan tersebut harus sesuai dengan pH cairan tubuh. Obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan kesetimbangan kimia.

I.2  Maksud dan Tujuan Percobaan
            I.2.1 Maksud Percobaan
Menentukan tetapan kesetimbangan asam lemah CH3COOH.
 I.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan kesetimbangan ini adalah:
1.      Menentukan pH larutan asam lemah dengan menguunakan indikator kertas pH universal/ pH meter.
2.      Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai pH larutan asam lemah.
3.      Menentukan tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah.
4.      Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah.
5.      Menentukan derajat asam lemah berdasarkan nilai pH-nya.
6.      Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai derajat ionisasi asam lemah.
7.      Menentukan tetapan ionisasi asam lemah dari grafik pH vs log (HA).


I.3 Prinsip Percobaan
Dalam penentuan tetapan kesetimbangan serta derajat ionisasi asam lemah yaitu dengan mengencerkan CH3COOH dengan konsentrasi 2M ke konsentrasi 0,1 M, 0,01 M, 0,001 M, 0,0001 M, 0,00001 M dengan cara dilarutkan dalam pelarut aquadest lalu mengukur suhu dengan termometer dan pH-nya dengan kertas pH universal  atau pH meter.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
II.1.1 Definisi  Kesetimbangan
Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu reaksi kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan, maka konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap berjalan, molekul-molekul reaktan berubah menjadi produk secara terus-menerus sambil molekul – molekul produk berubah menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama. (6)
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adalah reaksi dapat balik (reversible) pada awal suatu reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah pembentukan produk. Sesaat setelah produk terbentuk, pembentukan reaktan dari produk juga mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah sama, dan dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah tercapai. Harus diingat bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang berbeda sebagai reaktan dan produk. (6)
Persamaan reaksi kesetimbangan ditulis dengan menggunakan tanda panah dua arah (           ). Reaksi kesetimbangan disebut reaksi bolak-balik (reversible)
kesetimbangan dapat dimanipulasi dengan menggunakan prinsip Le Chatelier.
Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, Henri Le Chatelier, menemukan bahwa jika reaksi kimia yang setimbang menerima perubahaan keadaan (menerima aksi dari luar), reaksi tersebut akan menuju pada kesetimbangan baru dengan suatu pergeserantertentu untuk mengatasi perubahan yang diterima (melakukanreaksi sebagai respon terhadap perubahan yang diterima). Hal ini disebut Prinsip Le Chatelier.
Jika gas H2 dan gas I2 dimasukkan ke dalam wadah tertutup, maka kedua gas tersebut sebagian bereaksi membentuk asam iodida, seperti persamaan reaksi berikut :
H2     +          I2                                             2HI ……….(5)
         Jika gas HI dimaksudkan ke dalam wadah tertutup, maka sebagian gas HI akan terurai membentuk gas H2 dan gas I2 seperti persamaan berikut :
2HI                           H2        +          I2 ………….(5)
Jika kedua pengandaian di atas disebutkan, maka akan tampak warna bahwa jika ada reaksi antara gas H2 dan I2 membentuk HI(g) dan  HI(g) yang terbentuk sebagian ada yang terurai kembali menjadi H2(g) dan I2(g). Laju reaksi pembentukan  H2(g) lebih cepat dibandingkan dengan laju HI(g) tersebut, dengan demikian ada hasil reaksinya. Akan tetapi pada suatu saat, ada beberapa jenis reaksi, di mana reaksi penguraian dan reaksi pembentukan laju reaksinya persis sama. (5)
Reaksi semacam ini disebut reaksi yang dapat di mana laju pembentukan dan laju penguraian persis sama, keadaan demikian disebut sebagai keadaan kesetimbangan yang ditulis dengan dua anak panah yang arahnya berlawanan. (5)
II.2 Uraian Bahan
A.   Asam Asetat  (3)
Nama resmi               : ACIDUM ACETICUM
Sinonim                     : Asam asetat, cuka
RM/BM                       : CH3COOH- / 60
Pemerian                   : Cairan jernih; tidak berwarna; bau menusuk; rasa asam; tajam.
Kelarutan                  : Dapat dicampur dengan air, dengan etanol (95%) P dan dengan gliserol.
Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                 : Zat tambahan


B.   Air Suling (3)
Nama Resmi           : Aqua Destilata
Nama Lain               : Air Suling,Aquades
Rm/Bm                     : HO / 18,02
Pemberian               : Cairan Jernih,tidak berwarna,tidak   berbau,tidak mempunyai rasa
Kelarutan                 : -
Penyimpanan         : Didalam wadah tertutup baik
Kegunaan               : Sebagai pelarut


BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
Adapun alat - alat yang digunakan dalam percobaan kesetimbangan antara lain, tabung reaksi, pipet volume 10 ml, pipet skala 5 ml, labu ukur 100 ml, labu ukur 50 ml, termometer, rak tabung, botol semprot, kertas pH universal dan botol semprot.
      III.1.2 Bahan
Bahan – bahan yang diperlukan pada saat percobaan kesetimbangan yaitu larutan asam asetat (CH3COOH) 2 M, Aquadest, Tissue.
III.2 Cara Kerja
1.    Untuk membuat larutan CH3COOH 0,1 M diambil 5 ml CH3COOH 2 M, dimasukkan dalam labu takar 100 ml ditambahkan aquadest sampai batas miniskus atas, kocok ad homogen, kemudian ukur pH dan suhunya.
2.    Untuk membuat larutan CH3COOH 0,01 M diambil 10 ml CH3COOH 0,01 M yang sudah diencerkan dari 0,1 M, dimasukkan dalam labu takar 100 ml ditambahkan aquadest sampai batas miniskus atas, kocok ad homogen, diambil larutan CH3COOH dan dimasukkan tabung reaksi, kemudian ukur pH dan suhunya.
3.    Untuk membuat larutan CH3COOH 0,001 M diambil 5 ml CH3COOH 0,001 M yang sudah diencerkan dari 0,01 M, dimasukkan dalam labu takar 50 ml ditambahkan aquadest sampai batas miniskus atas, kocok ad homogen, diambil larutan CH3COOH dan dimasukkan tabung reaksi, kemudian ukur pH dan suhunya.
4.    Untuk membuat larutan CH3COOH 0,0001 M diambil 10 ml CH3COOH 0,0001 M yang sudah diencerkan dari 0,001 M, dimasukkan dalam labu takar 100 ml ditambahkan aquadest sampai batas miniskus atas, kocok ad homogen, diambil larutan CH3COOH dan dimasukkan tabung reaksi, kemudian ukur pH dan suhunya.
5.    Untuk membuat larutan CH3COOH 0,00001 M iambil 5 ml CH3COOH 0,00001 M yang sudah diencerkan dari 0,0001 M, dimasukkan dalam labu takar 50 ml ditambahkan aquadest sampai batas miniskus atas, kocok ad homogen, diambil larutan CH3COOH dan dimasukkan tabung reaksi, kemudian ukur pH dan suhunya.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV. 1 Data pengamatan
No
Konsentrasi
pH
Suhu
1
0,1 M
3
29o C
2
0,01 M
4
28o C
3
0,001 M
5
26o C
4
0,0001 M
7
28o C
5
0,00001 M
7
31o C

IV. 2 Perhitungan
a.    Pengenceran I (Larutan yang digunakan 2 M)
CH3COOH 0,1 M                      100 ml
V1. M1         =  V2. M2
V1 x 2         =  100 x 0,1
         V1         = 
         V1        = 5 ml


b.    Pengenceran II (Larutan yang digunakan 0,1 M)
CH3COOH 0,01 M                     50 ml
V1. M1         =  V2. M2
V1 x 0,1      =  50 x 0,01
         V1        = 
         V1        = 5 ml
c.    Pengenceran III (Larutan yang digunakan 0,01 M)
CH3COOH 0,001 M                  100 ml
 V1. M1        =          V2. M2
V1 x 0,01    =          100 x 0,001
         V1         = 
         V1         = 10 ml
d.    Pengenceran IV (Larutan yang digunakan 0,001 M)
CH3COOH 0,0001 M                 50 ml
 V1. M1        =          V2. M2
V1 x 0,001  =          50 x 0,0001
         V1        = 
         V1        = 5 ml


e.        Pengenceran V (Larutan yang digunakan 0,0001 M)
CH3COOH 0,00001 M             100 ml
 V1. M1        =      V2. M2
V1 x 0,0001 =  0,00001 x 100
         V1        = 
         V1        = 10 ml
Kesetimbangan Asam
·         CH3COOH 0,1 M
Ka  = 
       = 
       =  10-5
·         CH3COOH 0,01 M
Ka  = 
       = 
       =  10-6
·         CH3COOH 0,001 M
Ka  = 
       = 
       =  10-7
·         CH3COOH 0,0001 M
Ka  = 
       = 
       =  10-10
·         CH3COOH 0,0001 M
Ka  = 
       = 
       =  10-9
Derajat Ionisasi
ü  CH3COOH 0,1 M
α  =   x 100%
       =   x 100%
       =  10-3 %
ü  CH3COOH 0,01 M
α  =   x 100%
       =   x 100%
       =  10-4 %


ü  CH3COOH 0,001 M
α  =   x 100%
       =   x 100%
       =  10-5%
ü  CH3COOH 0,0001 M
α      = 
       =   x 100%
       =  10-8 %
ü  CH3COOH 0,00001 M
α     = 
       =   x 100%
       =  10-7 %
IV.4 Reaksi
CH3COOH         +     H2O                     H3O+   +          CH3COO-


IV.3 Pembahasan
Pada percobaan yang dilakukan didapatkan bahwa pengenceran asam lemah larutannya semakin bersifat netral atau semakin mendekati pH 7 artinya semakin encer suatu larutan asam lemah pHnya akan semakin tinggi. Dengan demikian terjadi perbedaan pH karena disebabkan karena perbedaan konsentrasi. Pengenceran terhadap asam menghasilkan kesetimbangan asam demikian pula pada senyawa basa akan menghasilkan kesetimbangan basa. Pengenceran dilakukan berbeda-beda ,hal ini menjelaskan bahwa pengenceran dapat menyebabkan terjadinya perubahan suhu. Semakin encer suatu larutan maka semakin rendah suhunya ,dari teori ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh bertolak-belakang dengan teori yang ada. Setelah pengamatan suhu yang diperoleh mengalami perubahan naik turun. Hal ini mungkin diakibatkan oleh adanya kesalahan pada saat praktikum. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kurang akuratnya atau kurang tepatnya data yang diperoleh,yaitu:
6.    pembacaan nilai skala pada termometer yang kurang tepat
7.    kesalahan dalam pemipetan
8.    penggunaan termometer yang keliru
9.    alat yang digunakan kurang baik
Nilai Ka dari konsep teoritis ialah jika konsentrasi berubah harga Ka tetap, namun yang terjadi pada pengamatan ialah kebalikannya, konsentrasi berubah harga Ka juga berubah. Nilai Ka akan semakin kecil jika larutan semakin diencerkan
Perubahan derajat ionisasi akan semakin kecil jika larutan makin encer. Ini dibuktikan dalam percobaan yang telah dilakukan dalam hal ini sesuai dengan pernyataan “Hukum Pengenceran Ostwald”
“Bila larutan berisi elektrolit lemah diencerkan volumenya, maka derajat ionisasi elektrolit akan mengecil” (7)
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan antara lain :
1.    Perubahan konsentrasi
jika dalam sistem kesetimbangan ditambahkan lebih banyak reaktan atau produk, reaksi akan bergeser ke sisi lain untuk menghabiskannya. Sebaliknya,  jika sebagian reaktan atau produk diambil, reaksi akan bergeser ke sisinya untuk menggantikannya.
2.    Perubahan suhu
Secara umum, memanaskan suatu reaksi menyebabkan reaksi tersebut bergeser ke sisi endotermis. Sebaliknya, mendinginkan campuran reaksi menyebabkan kesetimbangan bergeser ke sisi eksotermis. Temperatur berubah maka harga Kc berubah


3.    Perubahan tekanan dan volume
Pada pengaruh tekanan atau volume, jika tekanan atau volume dikurangi, reaksi kesetimbangan bergeser ke arah zat  yang memiliki jumlah koefisien lebih kecil sedangkan jika tekanan diturunkan atau volume diperbesar, reaksi kesetimbangan bergeser ke arah zat yang memiliki jumlah koefisien lebih besar.
4.    Peranan Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat reaksi tapi tidak ikut bereaksi. Sesuai dengan fungsinya mempercepat reaksi maka akan mempercepar tercapainya proses kesetimbangan, dengan cara mempercepat reaksi maju dan reaksi balik sama besar. Fungsi katalisator pada awal reaksi (sebelum kesetimbangan tercapai). Jika kecepatan reaksi maju = kecepatan reaksi balik maka katalis berhenti berfungsi.
Macam-macam indikator pH ialah :
1.    Indiktor pH universal adalah indikator yang terdiri atas berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan larutan dan ada juga yang berupa kertas. Paket indikator universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14
2.    Indikator bahan alam sebagai bahan tambahan yang berwarna dapat digunakan sebagai indikator asam basa, misalnya daun mahkota bunga, kembang sepatu, bougenvil, mawar, dan lain-lain, kunyit dan bit.Ekstra bahwa bahan tersebut memberi warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Contoh daun mahkota bunga mawar, untuk larutan asam berwarna merah dan larutan basa berwarna biru.
3.    Indikator kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya, untuk larutan asam, jika diuji dengan kertas lakmus merah maka warnanya akan tetap, sedangkan diuji dengan kertas lakmus biru maka warna akan berubah menjadi warna merah. Untuk larutan basa, jika diuji dengan kertas lakmus merah maka warna akan berubah jadi warna biru, sedangkan diuji dengan kertas lakmus biru maka warnanya akan tetap.
4.    pH meter mempunyai electrode yang di celupkan kedalam larutan yang akan diukur pH-nya, nilai pH dapat langsung diketahui melalui tampilan layar digital pada alat tersebut.




BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat diperoleh kesimpulan yaitu :
  • Semakin encer suatu larutan asam lemah pHnya akan semakin tinggi. 
  • Derajat ionisasi asam lemah semakin kecil jika larutan diencerkan artinya derajat ionisasi asam lemah berbanding lurus dengan faktor pengenceran. 
  • Pengaruh pengenceran terhadap nilai Ka asam lemah yaitu nilai Ka akan semakin kecil jika larutan semakin diencerkan. 
  •   Pengaruh pengenceran terhadap suhu yaitu semakin encer suatu larutan maka semakin rendah suhunya
  • Nilai Ka pada percobaan diatas yaitu10-5, 10-6, 10-7, 10-10,10-9
  • Nilai α  pada percobaan diatas yaitu 10-3 %, 10-4 %, 10-5%,10-8 %,10-7 %

V.2 Saran
Sebelum masuk laboratorium, koordinator bahan harus menyiapkan bahan yang akan dipakai sebelum praktikum dimulai.



DAFTAR PUSTAKA
1.    Andy. 2009. Pre-College Chemistry. Indonesia

2.    Chang, Raymond. 2007. Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill

3.    Dirjen POM, 1979 Farmakope Indonesia, Edisi Ke-III. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

4.    Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia:Pakar Raya

5.    Tim Asisten, 2011. Penuntun Kimia Dasar. Makassar: STIFA Kebangsaan.

6.    Tim Dosen, 2010. Kimia Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin

7.    Zulkarnaen, Abdul Karim dkk, 2004. Ilmu Kimia Jilid II. Jakarta : Departmen Kesehatan RI